"Terima kasih," katanya seraya menatapku sayu, "sudah selalu ada untukku."
Aku mengangguk dan menarik garis bibirku ke atas, begitupun dengan dirinya. Meski kutahu, dalam hatinya sedang berkecamuk kesedihan yang mendalam. Rasanya aku ingin menarik dirinya kedalam pelukanku, dan membisikan 'Jangan bersedih, sayang. Aku ada disini selalu'.
Ela, wanita yang kukenal sejak dua tahun silam. Dalam pertemuan yang tidak disengaja, ketika istriku mengajakku untuk menjenguknya di rumah sakit. Dirinya harus mengalami perawatan akibat mendapatkan siksaan dari suaminya, bahkan harus kehilangan bayi yang sedang dikandungnya.
Setelahnya aku jadi harus sering bertemu dengannya karena kebetulan akulah yang memproses laporan pengaduannya. Laras, istriku yang memaksaku untuk membantu Ela. Hingga akhirnya aku mulai jatuh hati kepadanya, meski Ela sering kali mengingatkanku, karena statusku dan tentu saja dirinya tidak ingin dianggap menjadi orang ketiga dalam rumah tanggaku.
Aku hanya merasa iba dengannya, dirinya hanya tinggal sebatang kara tanpa saudara di Jakarta. Sedangkan perlakuan suaminya yang kerap sekali kasar kepadanya, selalu hanya dianggapnya hal sepele. Suaminya, Rio bersikap kasar kepadanya karena akibat terlalu banyak mendapat tekanan dari pekerjaan juga keluarga besarnya dan melampiaskan kemarahan ke dirinya.
"Gak, apa Mas. Aku tahu Rio hanya bersikap kasar kepadaku jika dirinya mendapat tekanan dari keluarga besarnya, karena kami sudah menikah selama tiga tahun namun belum juga mendapatkan keturunan," tuturnya.
"Bajingan itu telah bertindak kasar kepadamu, bahkan telah membunuh bayi yang ada di kandunganmu."
"Dia belum tahu kalau aku sedang hamil waktu itu," jawabnya dengan pandangan kosong.
Seharusnya aku memberitahukannya perihal apa yang sering dilakukan Rio diluar sana, mabok dan bermain perempuan. Bajingan seperti dirinya seharusnya mati saja, karena hukum tidak kebal dengan dirinya.
"Setidaknya dia sudah mencukupi kebutuhan hidupku, meski aku berharap selalu kehadirannya di rumah bukan hanya pesan yang berisikan tidak bisa pulang karena harus mengerjakan proyek di kantor."
Kini kuletakkan rangkaian bunga mawar di atas makamnya yang masih basah, hari ini Ela berpulang kepadaNya. Dirinya sepertinya sudah lelah dengan penderitaan yang dihadapinya sendiri. Ela meninggal di rumah setelah di siksa oleh Rio.
***
#30DWCJILID13
#30DWC
#SQUAD7
#DAY12
Comments
Post a Comment